Cara Mencegah Banjir di Musim Penghujan

 7 Cara Mencegah Banjir di Musim Penghujan

Banjir adalah bencana alam yang sulit diprediksi secara pasti kapan datangnya. Terutama ketika sedang musim penghujan, bencana banjir rawan sekali terjadi dan airnya bisa masuk ke rumah jika tidak dicegah sejak dini. Sebab jika airnya sudah masuk rumah, dapat merusak beberapa jenis perabot, misalnya elektronik dan perabot tertentu.

Apabila Anda tinggal di daerah rawan banjir, sebaiknya harus waspada ketika musim penghujan agar air tidak masuk rumah. Inilah cara mencegah banjir saat musim hujan.

1. Mensucikan Sungai dan Selokan

Tindakan yang dapat mencegah terjadinya banjir adalah membersihkan selokan dan sungai dari endapan lumpur maupun tumpukan sampah yang menyumbat alirannya. Sungai yang mengalami pendangkalan akibat adanya endapan lumpur, membuat air sulit tertampung dan pada akhirnya malah meluas ke pemukiman penduduk. Apalagi sifat lumpur termasuk kedap, menyebabkan air susah meresap.

Oleh karena itu, pengerukan sungai sudah seharusnya dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi terjadinya banjir ketika musim penghujan. Cara menghindari banjir dengan mengeruk sungai secara berkala harus ada keterlibatan atau kerjasama antara masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

Lalu, bagaimana cara mengantisipasi banjir yang paling mudah? Caranya, yakni membersihkan selokan dan sungai-sungai kecil di sekitar pemukiman dari sampah yang menumpuk serta menyumbat aliran. Jika sampah tersebut dibuang ke tempat yang seharusnya, aliran udara jadi lebih lancar dan tidak akan naik ke rumah warga.

2. Membuat Lubang Biopori dan Sumur Resapan

Selain membersihkan sungai dan selokan, cara menghindari banjir yang lebih sederhana adalah membuat lubang biopori. Lubang biopori adalah silinder yang ditanam secara vertikal di tanah dengan kedalaman 1 meter, biasanya dipasang pada area tempat berkumpul, misalnya sekitar pepohonan, selokan, serta pekarangan rumah.

Lubang biopori membuat penyerapan air ke tanah jadi lebih maksimal, sehingga mampu menambah cadangan air tanah sekaligus mencegah terjadinya banjir saat musim hujan. Tak hanya sebagai pencegah bencana banjir, Anda pun dapat membuang sampah organik ke lubang tersebut. Nantinya sampah organik tersebut akan dikomposkan secara alami dan dapat dijadikan sebagai pupuk yang baik untuk tanaman.

Selain biopori, membuat sumur resapan sangat bagus untuk mencegah banjir. Diameter lubangnya pun lebih besar dari biopori, cara ini sangat cocok diterapkan di kota-kota besar yang kebanyakan praktiknya sudah diaspal.

3. Mengaplikasikan Paving Block atau Grass Block di Sekitar Rumah

Alternatif tindakan yang dapat mencegah terjadinya banjir adalah mengaplikasikan paving block ataupun grass block di area sekitar rumah. Kedua jenis paving ini tidak hanya sebagai estetika saja, tetapi juga mampu membantu penyerapan air dibandingkan material aspal dan beton, sebab pori-porinya lebih renggang.

Paving block merupakan material batu berpori dan ketika disusun di tanah, masih ada jarak renggang untuk membantu penyerapan. Warnanya serta modelnya pun beragam, sehingga dapat menambah estetika lingkungan rumah dan sekitarnya. Banjir pun bisa diminimalisir risikonya karena penyerapannya termasuk baik.

Kemudian selain paving block, grass block juga mempunyai fungsi yang sama. Bedanya, grass block terdapat rumput pada sela-sela materialnya, sehingga penyerapan airnya pun tak kalah bagus dari paving. Oleh karena di bagian tengahnya terdapat rumput, dapat menambah estetika area halaman rumah karena terlihat lebih hijau dan segar.

4. Memperbanyak Pohon atau Tanaman Lainnya

Cara mengatasi banjir dengan memperbanyak pohon atau tanaman lainnya mungkin kedengarannya klasik, padahal dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana. Misalnya dengan menanam banyak pohon atau tanaman kecil di halaman rumah dan sekitarnya. Artinya, bisa dengan membuat taman kecil di sekitar rumah.

Adanya pepohonan maupun tanaman lainnya mampu mencegah banjir karena memiliki akar yang mampu menyerap udara dengan baik. Sebaliknya jika tak ada tumbuh-tumbuhan atau vegetasi apapun di atas tanah, penyerapan jadi kurang baik dan berakibat air susah tertampung karena tidak adanya akar yang menahan laju udara.

Maka dari itu, cara mengatasi banjir adalah dengan membuat sebuah taman kecil yang berisi berbagai macam tanaman. Tujuannya tak hanya menghindari banjir, tapi juga menambah estetika pada lingkungan sekitar rumah. Contoh pohon yang dapat ditanam dan mampu memberikan banyak manfaat, misalnya mangga, jambu, cempedak, akar wangi, dan lain sebagainya.

5. Hadang Rumah dengan Papan Triplek dan Plastisin

Apakah Anda tinggal di lingkungan rawan banjir sampai air sering masuk rumah? seikhlasnya cara mengatasi banjir dengan menghadang sekitar pintu masuk menggunakan papan triplek yang direkatkan memakai plastisin atau lilin mainan supaya banjir tidak sampai masuk ke rumah. Cara ini efektif dilakukan apabila airnya tidak terlalu tinggi, misalnya sampai ke batas betis.

Buatlah papan triplek yang lebarnya sama dengan pintu rumah, kemudian rekatkan bagian bawahnya menggunakan plastisin. Plastisin berbahan lilin yang kedap air, sehingga mencegah air masuk rumah. Meskipun kedengarannya sepele, Anda dapat mencoba mengamankannya untuk meminimalkan risiko saat terjadi banjir.

Meksipun menggunakan plastisin dan papan triplek, ada saja percikan air yang masuk dan membasahi lantai. Segeralah mengepelnya agar ruangan tidak lembab. Anda bisa memakai Bolde Supermop Superman untuk mengepel tanpa harus repot memerasnya secara manual, sebab di dalamnya sudah dilengkapi pemeras otomatis dan ember penampung.

6. Tumpukan Karung Pasir Dekat Sungai atau Selokan

Cara mengatasi banjir juga dapat dilakukan dengan menumpuk karung pasir di pinggir sungai ataupun selokan, bisa dikatakan bahwa ini merupakan tindakan menghambat laju air agar tidak terlalu cepat sampai ke daratan. Gunakanlah karung berisi pasir penuh, usahakan tidak bolong supaya air tidak mudah merembes. Letakkan beberapa tumpuk sesuai kebutuhan di sepanjang sungai maupun selokan yang mudah meluapkan airnya.

7. Bangun Rumah Panggung atau Lebih Tinggi dari Jalan

Adapun cara menghindari banjir yang seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu membangun rumah panggung atau lebih tinggi dari permukaan jalan. Tips ini berlaku bagi Anda yang hendak mencari tempat tinggal, namun terpaksa harus berada di lingkungan langganan atau rawan banjir.

Membangun rumah panggung atau lebih tinggi, meminimalkan risiko udara masuk rumah terlalu banyak, jadi meminimalkan pula risiko kerusakan perabot dan alat elektronik di dalam rumah. Bayangkan jika tinggi airnya 100 cm, tetapi tinggi bagian bawah rumah Anda adalah 150 cm, maka air pun dipastikan tidak sampai masuk.

Proses meninggikan rumah memang membutuhkan waktu tidak sebentar dan biaya yang dikeluarkan pun lumayan besar. Namun cara ini termasuk paling ampuh untuk mencegah air masuk rumah dan menenggelamkan isi di dalamnya. Anda bisa bertanya pada tukang di sekitar domisili Anda terkait cara membuat rumah jadi lebih tinggi dari permukaan jalan.

Bencana banjir sangat sulit dihindari. Maka dari itu, sebaiknya kita perlu melakukan tindakan pencegahan sejak dini. Cara paling mudahnya, yakni usahakan tidak membuang sampah sembarangan sembarangan, rajin membersihkan selokan maupun sungai, serta memperbanyak pepohonan di lingkungan sekitar.

Apabila menerapkan cara seperti ini, air tidak langsung meluap ke daratan. Akan tetapi menyerap ke pasir terlebih dahulu, sehingga pergerakannya ke pemukiman jadi lebih lambat karena terdapat penghalang tersebut.

Selain karung pasir, beberapa teknologi serupa dengan konsep yang mirip juga dapat digunakan untuk mengatasi banjir cepat naik. Peralatan yang dimaksud antara lain blok banjir, penghisap bendungan, pintu air, aquobex, dan Water Inflated Property Protector/Barrier (WIPP).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Pencemaran Limbah Industri

KESADARAN BERBANGSA